Selasa, 28 Mei 2013

Rumah Tangga Kolong Jembatan

Pasangan hidup terbaik adalah yang berani to loose. Bangunlah rumah tanggamu dengan pondasi ke-to loose-an. Maksudnya masing-masing dari kalian harus sanggup untuk susah dan sanggup untuk mengalah (to loose). Karena sejatinya rumah tangga yang dinamis adalah ketika ada yang mampu menaklukan dan ada yang bersedia untuk ditaklukkan (kalah). Sehingga rumah tanggamu tidak akan pernah terasa bosan ibarat roller coaster.

Sejak awal bangunlah komitmen dengan pasanganmu untuk membangun rumah tangga kolong jembatan. Di kolong jembatan siapapun bersedia hidup bersahaja dengan tetap memainkan peran sebagai 3 kartu AS: pengASah, pengASuh, dan pengASih. Semua anggota keluarga baik Ayah, Ibu, maupun anak-anak harus menikmati peran tersebut karena mereka terbiasa hidup to loose (susah), sehingga apapun yang dimiliki dan apa yang tidak dimiliki harus dinikmati bersama.

Jika pengertian bahagia adalah berkelimpahan materi dunia, maka di rumah tangga kolong jembatan tidak ada jaminan hidup bahagia. Karenanya janganlah menjanjikan bahwa engkau akan menjamin kebahagiaan pasanganmu. Janjikan bahwa engkau akan mengeluarkan effort terbaik untuk kebahagiaan pasanganmu. Ingat yang menjamin kebahagiaan adalah Yang Maha Memberi, tugas kita adalah berperan optimal sebagai kartu AS, Tuhanmu tidak buta, Ia pun tiada tuli, tiap ikhtiar kebaikan yang kita buat pasti berbuah.

Kebahagiaan di rumah tangga kolong jembatan adalah ketika memainkan peran. Menikah untuk bahagia? bisa menjadi jebakan. Karena jika pasca menikah kebahagiaan dimaksud tak kunjung datang, bisa jadi perpecahan yang terjadi. Karena ekspektasi diawal "Gue nikah sama dia pasti bahagia, karena dia ......(embel-embel materi dunia)" ternyata tak jua nyana.

Mungkin akan lebih tepat jika Menikah untuk membahagiakan. Kenikmatan, keindahan, kebahagiaan pernikahan bukan pada hasilnya, tapi pada proses untuk mencapai bahagianya.

Jadi jangan terlalu banyak alasan atas nama idealisme belum ini belum itu... jika memang sudah memenuhi syarat dan rukunnya segeralah berkolaborasi abadi dengan pasanganmu dalam biduk rumah tangga kolong jembatan.

Jangan menanti pasangan yang cerdas untuk membangun rumah tangga sekolah, karena kalo dia cerdas pasti ia memilih orang yang lebih cerdas darimu. Jangan menanti pasangan yang kaya untuk membangun rumah tangga yang memberikan asuransi bahagiamu. Jangan pula menanti pasangan yang saleha untuk membangun rumah tangga masjid, bila engkau imam dan istrimu adalah makmum, memang mau jadi imam buat berapa orang makmum? hehehe....

Berusahalah untuk membantu pasanganmu menjadi cerdas, menjadi kaya, menjadi saleha. Bila menanti yang sudah jadi bisa-bisa hanya ajal yang akan mendampingi. Pasangan yang berani to loose dan bersedia berkolaborasi hidup dalam rumah tangga kolong jembatan itu yang terbaik. Semoga dimudahkan mendapatkannya ya....

----------------------------
aeplopyu - @cakaep

Kamis, 23 Mei 2013

Jamban Cinta (Jatah Anak)

Pulang berkendara dari luar kota memang sangat melelahkan, berangkat gelap, pulang kala si singkong super sudah lelap, hadeuh (padahal ayah pengen banget main sama Micha, nak..).

Semalam saya tiba di rumah jam setengah sebelas malam, dan memang biasanya si singkong super memang sudah lelap berselimut nyaman ruang. Mantan pacar menyambut dengan lesung pipit yang menawan, aduhai..tapi apa daya saya tak boleh meminta banyak darinya: belum 90 hari katanya, padahal yang lain cuma 40 hari....itu tuh syarat yang disarankan sama mertua dan mantan pacar tega juga mengiyakannya.

Akhirnya, karena lelah dan kantuk yang amat sangat saya pun lelap tertidur. Beberapa kali saya mendusin karena tangis si singkong super. "Maaf nak, masih giliran bhubumu, ayah lelah..." dan terus saya dapati mantan pacar menimang dan menyusui. Seringkali memang, dan seperti yang terjadi tadi, si singkong super akan terus merengek dan tak akan berhenti kecuali ayahnya bangun dan mengajaknya bermain.

"Ayah mana jatahku..?" mungkin itu pesan yang coba ia sampaikan. "Bhubu sudah memberikan jatahku. waktu luang seharian, juga air susu yang tak boleh engkau sentuh, ayah..." (iya...iya sayang..engkau mendapat lisensi penuh HASI= Hak Atas Susu Ibu).

"bangun..ayah..bangun...katanya engkau mencintaiku dan mengharapkan aku menjadi juaramu. Ayo bangun. Tahajudan lalu bermainlah bersamaku...berikan jatahku ayah...." singkong superpun terus merengek hingga akhirnya membuat saya terbangun.

"iya sayang...ini ayah bangun...sini ayah peluk..."dalam kantuk dan berat setengah terpejam sayapun memeluknya. Saya peluk erat, menyatukan kedua pipi kami...ahhhh benar nikmat memeluknya. Saya merasakan kehangatan mengalir dari dada menuju perut, hingga terus merambat ke pinggang saya.

nak, nikmat benar memelukmu sayang. terasa hangat dan bearoma cinta, aroma................................. pesing : "aduh, ya Allah, sayang nak... ternyata dari tadi micha merengek membangunkan ayah hanya untuk pipisin ayah?" tanya saya kepadanya bercanda. Dan tanda cinta buah hatipun mengalir, meresap, mengharuskan saya membersihkan diri hingga kemudian melakukan qiyamul lail. "mission acomplish (misi terselesaikan)" mungkin begitu si singkong super membathin lalu sumringah hingga kemudian terlelap mata.

Nak, tak mengapa jika engkau mungkin menjadikan ayah layaknya jamban: tempatmu bersandar iler, menabung pesing, atau berbagi eek... hehehe.... Karena ayah akan berjanji menjadi Jamban Cintamu: tempatmu berkesah cerita, tempatmu berkeluh sedih, selama setelah membaginya dengan ayah, mampu membuatmu kembali nyaman ceria.

Ayah akan selalu belajar dari Bang TOTO, Mba INA, ataupun Mas KIA, sekalipun mereka bukan standarnya amerika (american standard) tapi mereka guru ketulusan ayah: apapun yang engkau berikan sekalipun kotoran, ayah akan selalu ada untukmu, tak akan menolakmu, karena ayah ada dan hidup demi kebahagiaanmu.

--------------
aeplopyu - @cakaep

Sabtu, 18 Mei 2013

Arab bukan berarti baik

Saya pernah berdiskusi hingga mengarah kepada perdebatan dengan sahabat yang teranggap sebagai guru. Perdebatan dimulai dari penerapan istilah nama yang rencananya akan saya gunakan untuk buah hati saya. Menurutnya sebagai seorang muslim segala lini kehidupan itu mau nama, doa, dan sebagainya agar kafah harus memiliki unsur arab. Termasuk urusan nama, wajib bagi seorang muslim jika mau dianggap islam nya kafah ya namanya harus berbau arab.

Wah ini merepotkan atau bahkan menyesatkan! berarti saya yang namanya ndak kafah ndak bisa masuk syurga. Karena islam saya ndak se-kafah orang yang namanya ada unsur arab. Atau jangan-jangan semua orang arab masuk syurga? Berarti syarat masuk syurga harus memiliki nama arab ya? seperti abdul, hasan, atau fathonah mungkin...hehehe...

Islam bukan arabisasi! kecuali bacaan shalat, semua lini kehidupan seorang muslim harus mengedepankan nilai kebaikan disana tanpa kewajiban menggunakan bahasa arab. Lagipula apakah ada jaminan orang yang namanya "arab" memiliki tabiat yang baik?

Coba tengok saudaranya udin sedunia yang hoby korupsi; Nazaruddin. Atau bahkan si Fathonah yang lagi booming karena hobby "mbayar" perempuan, harusnya si fathonah ini namanya diganti Wadonnah (karena seneng ngewadon= main perempuan, dan berzinah).

Bahasa arab juga ndak bisa dijadikan untuk menghalalkan aktivitas kejahatan. Sebagaimana yang dilakukan dua petinggi aliran putih via percakapan telefonnya. Jazakillah, fillah, dan masih banyak istilah arab lainnya ndak bakal bisa menjadikan korupsi yang mereka lakukan menjadi halal. Mungkin dengan menggunakan bahasa arab dosanya jadi lebih sedikit, atau syukur-syukur jadi halal? Korupsi kok halal? emang ada sertifikat dari MUI apa...hehehehe.

Islam bukanlah arabisasi. Kafah bukan pula arabisasi. Karena belum tentu yang datangnya dari arab itu Thoyib (baik), lha wong Bang Thoyib aja belum ketahuan dari mana dan sedang ada dimana...3 kali puasa 3 kali lebaran masih aja Gajebo (Gak Jelas Boanget...) hehehehe.

Sekalipun nama Eyke Nur Jannah (cucok bo'...hihi) tidak ada jaminan berakhlak baik, islamnya kaffah, atau bahkan masuk syurga. So ingat..ingat....*ting* islam itu sudah pasti indah , islam itu sudah pasti baik , tapi arab bukan berarti baik.

--------------------------------------
aeplopyu pul



Jumat, 10 Mei 2013

Yang Harus Dilakukan

Saya pernah bergabung dan mendedikasikan diri untuk belajar dan berbagi di salah satu institusi pelatihan yang katanya benar satu yang terbaik di Indonesia. Diawal bergabung dengan institusi tersebut saya begitu antusias dengan idealisme saya untuk berbagi, dalam benak saya pokoknya institusi tersebut berikut para trainernya merupakan sesuatu yang mengagumkan.

Seiring dengan waktu saya pun menikmati peran dan dedikasi saya melalui institusi tersebut. Hingga suatu hari saya melakukan sebuah hal yang sejatinya sangat bertentangan dengan nurani saya, yang hingga kini masih menjadi penyesalan terbesar saya kenapa saya melakukan hal tersebut.

Pasalnya waktu itu, setelah mengisi sebuah event pelatihan di Bali, bagi sebuah institusi kedinasan, saya ditelepon dan disodorkan tumpukan lembar pertanggungjawaban yang berisi draft nama trainer dan besaran fee yang diterima. Betapa kaget saya saat itu, ketika mendapati nama saya sebagai salah satu trainer dengan bayaran yang sangat fantastis: 54 juta untuk 3 hari. Hampir 3x lipat melebihi trainer terbaik institusi tersebut.

"Mas ini ndak bener nih, serius nih kita harus menandatangani mark up kayak gini? " kira-kira begitu tanya saya pada pria yang menyodorkan lembaran tersebut. "Tolong yah mas, kalo mas aep gak tandatangan nanti kita gak dibayar. Perusahaan juga gak dibayar sebesar yang ditulis kok mas" jawab pria tersebut seingat saya.

"Tapi direktur sudah tahu?" tanya saya. "belum tahu mas, tapi kata Ibu xyz (Manajer Keuangan) agar ditandatangani saja, ribet banget memang kalo urusan sama dinas kayak gini" jawab pria tersebut. "terus Pak  abc juga biasanya gak mau tandatangan, tapi nanti gampang, kalo dia tetep gak mau nanti tinggal dipalsuin aja" lanjut pria tersebut. Dan saya pun akhirnya membubuhkan paraf saya..

Kejadian tersebut sudah terjadi lebih dari setahun lalu, tapi kegelisahan tersebut terus mendera hingga saat ini. Dan sembari terus beriktiar mengharapkan pengampunan, saya pun memutuskan untuk meninggalkan institusi tersebut, khawatir akan mengulangi kesalahan yang sama.

Saya tahu yang harus saya lakukan dalam rangka memantaskan diri untuk mendapatkan cintaNya. Meskipun akhirnya saya dianggap sombong karena telah menjadi lebih sibuk dan menjadi hebat, hingga tidak disukai oleh beberapa oknum tersebut, tapi setidaknya kini saya lebih nyaman menjalani hobi saya mengukir guyu.

----------------------------------
aeplopyu pul

Kamis, 09 Mei 2013

#GreatPerformer

Tempo hari #CareerCoach saya mengemukakan sebuah pertanyaan yang bagi saya sangat esensial. Beliau bertanya apakah saya ingin dikenal sebagai #GreatPerformer atau #GreatTrainer? saya pun menjawab dengan sigap: saya ingin dikenal sebagai seorang #GreatPerformer.

#GreatTrainer seems gratefull? tapi tidak dalam pemahaman saya. Bagi saya #GreatTrainer itu memang hebat karena ia mampu membuat sebuah formula yang mampu mengatasi problema hidup orang yang memiliki masalah. Tapi #GreatTrainer ya Trainer yang kalau di bahasa Indonesiakan adalah pelatih, dan yang namanya pelatih biasanya orientasi perbaikannya adalah orang lain.

#GreatTrainer mampu tampil sebagai Begawan dengan formula dan wisdoms wordnya. Dan sayangnya dari beberapa trainer fenomenal yang mendeklarasikan dirinya sebagai #GreatTrainer: Terbaik, Terdahsyat, No #1, Raja Inspirasi, atau apapun itu sebutannya ternyata kurang berhasil mengaplikasikan formula dan wisdom wordnya bagi performa kehidupannya: bisnis apalagi keluarga. Dan parahnya lagi oknum #GreatTrainer yang seperti ini justru sibuk menebar formula dan wisdom wordnya daripada memperbaiki performa kehidupannya. #GreatTrainer belum tentu seorang #GreatPerformer.

Dalam pemahaman saya, seorang #GreatPerformer bukan hanya harus mampu menelurkan sebuah formula solutif hanya berupa wisdom word. Bukan pula sekedar menampilkan (perform) didepan audience dalam sesi pelatihan. #GreatPerformer memang harus menampilkan secara ciamik kontent pelatihannya, tapi #GreatPerformer juga harus mengaplikasikan formula yang ia tebarkan, ia benar-benar memiliki performance terbaik, bukan hanya didepan audience tapi juga dalam kesehariannya: kehidupan nyata. Seorang #GreatPerformer jangan hanya berorientasi pada orang lain tapi juga terus memperbaiki diri, sehingga performance tersebutlah yang akan menjadi formula solutif bagi mereka yang sedang menghadapi masalah, bukan sekedar lips service, wisdom word itu tadi.

Jika #GreatTrainer cenderung terjebak menjadi seorang begawan yang hanya duduk (tak bergerak) dari pertapaan sembari tetap memberikan wejangan formula dan wisdom wordnya. Maka #GreatPerformer adalah seorang begahwan: orang yang selalu begah (tidak betah tinggal diam) dan selalu move on untuk memperbaiki performance kehidupannya.

Anda ingin dikenal sebagai apa?
------------------------------------------
aeplopyu pul

Jumat, 03 Mei 2013

Jadi Bersyukur

Disela-sela kelas inspirasi #StandUp4Life bagi warga binaan pemasyarakatan Lapas Cipinang hari ini ada sosok rendah hati yang begitu sigap melayani. Dari menyiapkan media pelatihan, menyiapkan sandal, bahkan mendampingi agar saya dan dua sahabat saya merasa nyaman dan aman selama berada di Lapas.

Pria paruh baya itu biasa disapa babeh, warga binaan pemasyarakatan Lapas Narkotika Cipinang. Babeh baru menjalani 2 tahun gemblengan lapas dari total 6 tahun yang dihadiahkan atas tindakannya menjadi bandar kecil-kecilan. Usai pelatihan di sore harinya, babeh tiba-tiba menghampiri dan hampir mencium tangan saya, sekonyong-konyong saya spontan kaget dan menarik tangan dengan sigap, khawatir kualat nantinya...hehehehe...

Saya jabat tangan dan memeluknya. Usai saya peluk babeh bercerita penuh haru "saya ini bersyukur lho mas ketangkep" katanya. "Loh kok bisa?" tanya saya. "iya karena ketangkep membuat saya kenal shalat dan kenal sahabat". "barpun sebenarnya saya mau ikut Pembebasan Bersyarat Oktober nanti, tapi rasanya saya lebih seneng disini, bisa ngelayanin orang yang pada mau training, nambah ilmu, terus kalo lagi capek ciyus nih saya tenang banget sholat dan ngediemin diri di masjid". Kata babeh yang dipercaya mengenakan seragam bertukiskan soundsman, dengan tugas utama mempersiapkan media pelatihan-pelatihan di lapas.

eh...ternyata ujian, masalah itu memang bagian dari nikmat. Yang namanya nikmat ya harus dinikmati sambil guyu. Babeh merupakan benar satu orang yang menertawakan hidupnya...guyu banget gitu.

Hidup pasti tak akan lepas dari masalah, karena memang hanya masalah yang paling setia dan selalu ada menemani kita. Bahkan ketika di akhiratpun kita belum lepas dari masalah, karena tiap-tiap jiwa akan dimintai pertanggungjawabannya, lebih berat pahala atau dosa ya.......?

Ujian atau musibah itu ya harus dinikmati dengan cara guyu yang ddalam konteks ini adalah bersyukur. Saya bersyukur dijadikan layaknya kelinci percobaan oleh para mahasiswa kedokteran di RSCM, karena itu membuat saya jadi lebih menghormati perasaan orang lain. Saya bersyukur pernah divonis hanya akan hidup hingga lima tahun kedepan, karena itu menjadikan hidup saya harus lebih berarti, bukan hanya hidup untuk meraih kesuksesan duniawi, tapi harus pula hidup memberi sebagai bentuk penyempurnaan dalam upaya mencapai kesuksesan akhirat.

So...sahabat guyu, ayo tertawakan hidupmu: nikmati tiap ujian dan musibah yang datang dengan hidup meraih dan hidup berbagi. Sebagaimana saya, sebagaimana babeh yang sekalipun menjadi pesakitan di Lapas dia mendedikasikan diri untuk membantu orang lain dalam rangkanya melayani Tuhannya.

------------------------
aeplopyu pul

Lebih Berarti

Bagi beberapa sahabat trainer indikator benar satu kesuksesan  profesi mereka adalah memiliki acara baik di televisi maupun radio. Anggapan tersebut sah-sah saja dan memang benar adanya, karena manfaat dari inspirasi ataupun materi mereka akan lebih meluas dirasakan manfaatnya.

Tapi sayangnya ada saja meskipun tidak banyak mungkin, beberapa masyarakat yang belum merasakan manfaat dari penyajian inspirasi via televisi maupun radio. Hal tersebut bisa saja karena kesibukan, atau bahkan keterbatasan dalam mendapat akses informasi melalui dua media tersebut.

Inipun yang dialami oleh para WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Lapas Narkotika Cipinang. Mungkin beberapa dari anda ada yang menganggap mereka hanyalah "sampah" masyarakat jadi ya biarin aja itu mah  DLL (Derita Loe Lagiiii...). Nah kondisi tersebut menggugah kesadaran saya untuk menularkan virus guyu, menertawakan hidupnya untuk meraih kebahagiaan melalui hidup meraih dan hidup berbagi, menjadikan hidup mereka lebih berarti.

Alhamdulillah program yang saya ajukan #StandUp4Life disambut dengan sangat anthusias bukan hanya oleh  Kalapas dan stafnya, tapi juga oleh para Warga Binaan yang mungkin bagi sebagian orang lebih baik dibina-sakan (aduh tega amet ya tuh orang...). Mungkin wajar jika ada yang beranggapan demikian, karena memang ada Warga Binaan yang doyan keluar masuk Lapas sampai 6 kali. Busyet kalo yang ini mungkin dia sudah berubah dari berhenti kecanduan Narkoba, jadi kecanduan Lapas ya..........hehehe

Program tersebut akhirnya dijadikan sebagai program reguler dan menjadi syarat bagi warga binaan yang mendapat kesempatan mengikuti program Pembebasan Bersyarat , yang saat ini baru saya sanggupi dua kali dalam sebulan tiap jumat pertama dan jumat keempat. Kenapa tiap hari jumat, karena saya percaya jumat adalah puncak hari terbaik buat berbagi, sipa tahu nasib saya bisa kayak tukang becak di pekalongan yang bisa berangkat haji.

Untuk lebih mendahsyatkan manfaat sayapun tentunya tak akan sendiri menikmati keberuntungan untuk berbagi. Karenanya saya akan berkolaborasi dengan orang-orang hebat dari seantero negeri yang mau ikut berbagi tanpa dibayar sepeserpun. Seperti hari ini saya akan mengajak dua sahabat saya, Coach Daru yang merupakan Mantan Bandar Narkoba yang sudah bertaubat dan mencoba menginspirasi dunia dengan formula hijrahnya. Juga ada Mas Davied Vier seorang Mantan Supir Taksi yang dengan Miracle Of Believenya juga menginspirasi Indonesia, tapi bukan untuk sekedar sukses menjadi supir taksi ya......

Inspirasi terbaik memang harus meluas, tapi akan lebih berarti jika mampu mengerucut dan mendalam menyentuh mereka yang benar-benar membutuhkan. Nah bagaimana jadinya jika manusia yang pernah divonis hidup hanya lima tahun lagi, mantan bandar narkoba, dan mantan supir taksi berkolobarasi? Semuanya akan tersaji dalam kolaborasi Tri Mas Kentir dalam kelas #StandUp4Life yang sayangnya baru bisa dinikmati oleh para Warga Binaan Lapas Narkotika Cipinang, hari ini.

-------------------
aeplopyu pul