Seringkali pernikahan dianalogikan dengan banyak hal. Tapi dari sekian banyak analogi, saya paling tidak setuju jika ada yang memperlakukan pernikahan layaknya pekerjaan.
Menikah bukanlah seperti pekerjaan. Jika sudah bosan dengan pasangan, dus "bonus" kebahagiaan tidak segera didapatkan, maka engkau akan resign (undur diri) meninggalkan pasanganmu dengan berdalih tiada lagi kecocokan.
Menikah bukan pula pekerjaan. Jika telah bertahun-tahun engkau merasa sudah hebat, lantas berusaha untuk mencari pasangan baru. Sekedar pembenaran egomu mengatasnamakan tiada lagi tantangan.
Istrimu bukan sekedar lobang berjalan pemuas birahi. Ia memiliki lobang telinga untuk dipuji sanjung dan mendapat hak perkataan yang baik. Ia punya lobang hidung untuk menghirup harum tubuhmu kala engkau peluk. Ia punya lobang mulut untuk kau berikan asupan halal nan bergizi. Pergauli istrimu dengan layak, perlakukan ia dengan adil nan terhormat.
Suamimu bukanlah celengan semar. Ketika sewaktu-waktu engkau lapar mata ingin memiliki hal materi maka tinggal engkau kosongkan pundi-pundi kerja kerasnya. Ketika engkau iri terhadap kepunyaan tetanggamu, maka engkau akan memintanya merendahkan diri berhutang demi sebuah prestise bernama gengsi kehidupan.
Engkau boleh memperlakukan pekerjaanmu selayaknya pernikahan. Tapi jangan sekalipun memperlakukan pernikahanmu layaknya pekerjaan. Menikah adalah kolaborasi terbaik kehidupan. Niatkan berkolaborasi karena Allah dan saling memuliakanlah karenaNya.
---------------------------------------
aeplopyu - @cakaep
Jamban adalah simbol dari kepedulian, pelayanan, dan kesetiaan. Tengoklah, tiap detik Jamban selalu ada ditempatnya setia menunggu untuk melayanimu. Jamban begitu peduli bukan hanya kala engkau bersuka cerita, namun juga kala engkau berkeluh kesah. Sekalipun yang engkau berikan hanyalah kebencian, amarah, ataupun makian, Jamban akan selalu menerima hingga kotoran hatimu terlampiaskan sirna. Jamban Cinta semoga mampu menjadi tempatmu melampiaskan kotoran hati, syukur jua mendapat pencerahan hari
Rabu, 05 Juni 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar