Selasa, 09 April 2013

Patut Khawatir


Beberapa tahun belakangan ini saya bersyukur karena mendapat banyak kemudahan hidup. Berawal dari sebuah tayangan televisi  swasta hingga nekad mengikuti Trainer Bootcamp n Contest saya beruntung akhirnya mampu berinteraksi langsung dengan inspirasi saya KekGu Jamil Azzaini. Bermula dari melihat di televisi, kini saya mampu memeluk dan belajar langsung darinya, bahkan dipercaya menjadi salah satu fasilitator pada event besar Wana Be Trainer, sebuah prestasi yang mengharukan bagi saya yang masih sangat cetek ilmu di dunia menginspirasi Indonesia.

Ketika tahun 2008 menikah dan memiliki keturunan hanyalah sebuah impian yang sulit terwujud, tapi pada tahun 2012 sosok siti rahmah yang begitu saya dambakan hadir melalui sosok gadis muda menakjubkan. Di usia mudanya yang baru beranjak 18 tahun, gadis cantik, tinggi semampai, mancung, dan berlesung pipit tersebut bersedia menerima saya menjadi Imamnya, satu hal yang membuat saya yang sadar diri berwajah pas-pasan juga kaget senang kepalang. Dan bersyukur lebih ajaib lagi, kini saya diamanahi seorang putra yang terlahir kala ia berusia 9 bulan 9 hari dalam kandungan. Kemustahilan dalam mata manusia yang menjadi kenyataan karena kuasaNya.

Kemudahan hidup lain yang saya dapatkan adalah ditempa langsung oleh Suhu Guru Farid Poniman, Sang Peramu Konsep STIFIn. Ketika banyak orang berlomba-lomba untuk mendekat dan menjadi muridnya, saya begitu beruntung dipilih langsung oleh beliau untuk ditempa. Bahkan suatu ketika proses ujian untuk menjadi muridnya datang, ketika saya diminta untuk perform training didepan beliau dan beberapa orang hebat lainnya, Suhu Guru berkata “Aep, saya memang baru pertama kali melihat Aep perform. Tapi saya sepakat Aep berbakat dan pasti bisa menjadi trainer nasional”, sebuah motivasi Yng membuat hidup saya jadi lebih berarti.

Masih banyak kemudahan hidup lainnya yang saya peroleh, namun kok akhir-akhir ini saya justru was-was dan merasa tidak tenang. Kok bisa? Ya bisa lah, karena saya selalu merasa khawatir. Banyaknya kemudahan yang saya peroleh menimbulkan sebuah pertanyaan besar “Ya Allah sepantasnya aku merasa khawatir, karena aku yakin setelah kemudahan yang Engkau berikan pasti akan ada ujian yang Engkau hadirkan untuk menguji kualitasku sebagai hambaMu, iya kan?”

Bukankah setelah kesulitan pasti akan ada kemudahan (Al Insyirah 5-6), tapi pasti juga setelah kemudahan akan ada kesulitan (ujian).

Sahabat Guyu juga khususnya saya. Semoga siapapun kita tidak akan terlena, lupa, tuli, ataupun buta terhadap ujian yang akan mendera setelah berlimpah dan banyaknya kemudahan hidup yang didapat. Jadi mari merasa khawatir, mempersiapkan diri untuk naik level ketika ujian itu tiba.
-----------------------------
aeplopyu pull - @cakaep

Tidak ada komentar: