Jum'at terakhir di tahun dua ribu dua belas lalu alhamdulillah saya kehilangan amplop berisi uang yang rencananya akan saya gunakan untuk membayar ketika berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan. Setelah mencari laksana tawaf di tengah ramainya orang yang berbelanja akhirnya saya tidak berhasil menemukannya. Ya sudahlah, saya elus dada dan mengucapkan "aal iz vell", kembali kepada istri yang tengah mengantri di kasir pembayaran dan berkata "maaf ya sayang, semua pasti tidak percuma".
Keesokannya ketika saya hendak mengambil uang di mesin ATM salah satu bank pemerintah. Dalam rangka membelikan keponakan hadiah ulang tahun, alhamdulillah kartu ATM saya tertelan sehingga batal membeli karena satu-satunya rekening saya tertelan dan tidak bisa digunakan. Dus hari itu adalah sabtu dimana semua kantor tutup dan baru buka hari Rabu. Jujur saya sempat emosi dan uring-uringan, tapi istri mengelus dada saya dan berucap "sabar ya sayang, semua pasti tidak percuma"
Hingga suatu malam istri mengingatkan "Popo sudah mensedekahkan penghasilannya?". "Astagfirullah, iya sayang Popo khilah, lupa. Berarti benar kejadian tempo hari tidak percuma ya." saya pun melakukan tepok jidat. "Iya Po, bisa saja kehilangan kemarin adalah mekanisme yang sudah Tuhan lakukan secara otomatis untuk mengingatkan dan membantu popo untuk melakukan komitmen sedekahnya. Jadi, tidak ada yang percuma toh" jawab istri saya.
Tak lama setelahnya, gara-gara niatan mengisi pelatihan secara gratis dengan dasar niat berbagi energi positif, saya mendapat hand set Blacberry gratis. Sesuatu yang sebenarnya saya paling tidak mau bersentuhan dengannya. Mungkin ini bentuk dukungan semesta, karena sudah sejak lama beberapa teman menyarankan saya untuk menggunakan blacberry. Dan dikarenakan melakukan pelatihan dengan niatan sedekah energi itu tadi itu Blackberry akhirnya mau ndak mau harus saya sentuh.
Saya harus menganggap kehadiran Blackberry bukan sebagai pencairan sedekah energi yang saya lakukan. Karena saya harus mengingat "tidak ada yang percuma", sehingga saya harus menjadikan Blackberry tersebut sebagai uang muka dari Tuhan agar saya lebih banyak melakukan sedekah energi. Dengan demikian bukan hanya nilai kebermanfaatan Blacberry saja yang bertambah, nilai kebermanfaatan saya sebagai manusiapun harus terus bertambah.
Bagaimana dengan sahabat semua? Yuk jadikan nikmat dalam bentuk kemudahan, hadiah, prestasi atau apapun bentuknya sebagai cambuk pelecut agar terus menebar kebaikan, sebagai jalan terbaik bagi kita menjadi masterpiece kehidupan.
-aeplopyu-
---------------------------------------------------------
Ingin berbincang & bersama-sama Guyu? Yuk berbagi ilmu @cakaep atau sedekah energi via bbm 291c60bf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar