Sabtu, 12 Januari 2013

Tak Ada Kebetulan


Bagi sahabat yang pernah melakukan perjalanan dengan pesawat terbang pasti pernah mengalami kendala delay yang pasti membuat sedikit jengkel di hati. Untuk beberapa lamanya sang kepala pramugari (produser) akan berbicara lewat pengeras suara meminta maaf atas keterlambatan dikarenakan permasalahan teknis, salah satu contohnya adalah keterlambatan salah satu penumpang khusus. Saya pun pernah mengalaminya, tapi bukan sebagai pihak yang jengkel melainkan pihak yang membuat jengkel.

Beberapa waktu lalu saya sempat memberikan pelatihan di Manado. Pagi hari, mobil jemputan yang harusnya mengantar saya ke Bandara terlambat datang. Jadilah sang pengemudi ngebut mengejar pesawat yang sepuluh menit lagi akan take off.

Tiba di Bandara tanpa mengalami prosedur ideal keberangkatan, saya langsung diminta segera menuju pesawat yang telah di delay dua puluh menit khususan untuk saya. Usut punya usut ternyata klien yang mengundang saya adalah orang yang memiliki pengaruh kuat di Manado, sehingga mampu menghadirkan kemudahan tersebut bagi saya. Hamdallah betapa bersyukurnya saya mendapat kemudahan seperti ini.

Tak lama berselang, kemudahan yang saya dapat akhirnya cair ketika saya hendak memberikan pelatihan di Palembang. Naasnya pagi itu hujan deras membuat jalanan macet tidak ketulungan dan menghambat keberangkatan saya ke bandara dan menuju Palembang. Saran sang pengemudi agar saya beralih naik ojek hingga ke terminal lalu beralih lagi naik DAMRI, karena naik taksi jika dalam kondisi seperti itu juga pasti tidak akan terkejar pesawatnya.

Hujan-hujan saya akhirnya naik ojeg, dan alhamdulillah mendapat motor tua beserta sang tukang ojeg yang tidak tahu jalan karena baru saja ngojeg. Akhirnya saya yang mengemudi dan si tukang ojeg asli membonceng di belakang. Akhirnya saya berhasil naik DAMRI tapi lima puluh menit lagi pesawat sudah akan boarding.

Saya akhirnya tiba di bandara dan terlambat lima belas menit untuk boarding. Hamdalah saya tidak diizinkan boarding, hingga akhirnya harus membayar dengan nilai dua puluh persen lebih mahal dari harga tiket sebelumnya, agar bisa berangkat dengan pesawat lain yang akan berangkat satu jam lagi.

Ternyata tidak ada yang terjadi secara kebetulan. Kemudahan yang datang pada kita bisa saja menjadi uang muka terhadap ujian yang akan datang selanjutnya. Jadi jangan berbangga jika kita mendapat kemudahan ataupun keberlimpahan, ingat bisa saja itu merupakan ujian, bukannya nikmat.

- aeplopyu - 

-----------------------------------------------------------------------------
Ingin berbincang & bersama-sama Guyu? follow @cakaep or invite 291c60bf

Tidak ada komentar: