Dalam usia kehamilan yang sudah mencapai minggu ke tiga puluh dua, mau tidak mau istri harus lebih banyak bergerak, ya salah satunya rutin melakukan senam hamil sebagai persiapan fisik menjelang persalinan kelak. Namun sebagaimana layaknya bawaan hormonal wanita hamil yang menyebabkan dirinya moody, memintanya melakukan senam hamil amatlah sulit. Padahal tidak perlu sampai ke rumah sakit untuk ikut kelas senam hamil, karena saya sudah mengunduh video tutorialnya dan bisa dilakukan dirumah.
"Ah popo mah bisanya nyuruh aja. Badan bubu tuh sakit semua tauk. Coba ajah popo senam hamil sana" elak Bubu, panggilan baru istri saya.. Dalam hati saya berpikir, benar juga apa yang dikatakan oleh istri saya. jika hanya sekedar memberi instruksi, sekedar memerintah tentu tidak akan mampu membuatnya melakukan apa yang saya harapkan. Akhirnya saya memutuskan untuk bergaya layaknya wanita hamil.
Saya ambil bantal dan memasukkannya kedalam baju yang saya kenakan, seolah saya sedang hamil besar sama seperti dirinya. "Hayuk Ibu cantik, kita senam bersama" melihat tingkah saya bubu pun cekikikan dan bersedia melakukan senam hamil.
Gerakan tiap gerakan kami lakukan bersama-sama, dan jujur dengan ganjalan besar di perut, bukanlah hal mudah melakukan gerakan senam hamil. Bagaimana dengan istri yang sedang hamil tua seperti itu ya? Akhirnya sebagai apresiasi karena telah berhasil menuntaskan senam hamil saya memberikan reward.
"Nah karena bubu sudah berhasil melakukan senam hamil hingga tahapan terakhir, ini Popo kasih hadiah: segelas susu hangat untuk bubu dan buby kita" ujar saya. "Aduh udah senam hamil ditambah susu pula?" gerutu istri saya yang memang sangat sulit diminta minum susu suplemen kehamilan. "Tenang ajah, nih popo juga minum susunya" saya mencoba merayunya untuk minum susu bersama.
Dari kisah diatas semoga sahabat bisa mengambil sebuah sharing ilmu: bahwa menjaadi seorang pemimpin jangan hanya bisa memberi perintah. Sebuah perintah atau instruksi akan menjadi hambar nilai jika ternyata yang memberikan perintah sekedar memerintah tanpa mau mencontohkan dan mengikuti apa yang diperintahkan.
Ingatlah bahwa mereka yang kita pimpin adalah manusia bukan robot. Manusia memiliki fluktuasi kondisi diri, terkait asek fisik, kecerdasan, dan hati. Karenanya mereka membutuhkan tiga aspek penting dalam kepemimpinan. Ing Ngarso Sung tulodho: jadilah seorang leader di depan. Tut Wuri Handayani: jadilah seorang motivator di belakang. Tapi untuk menjadi seorang pemimpin yang baik kita pun harus Ing Madya Mangun Karsa: jadilah seorang player yang turut melakukan apa yang kita inginkan.
-aeplopyu-
---------------------------------------------------------------------------
Mari bersilaturahim ilmu di @cakaep atau invite 291c60bf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar