Jumat, 18 Januari 2013

Pilates Kehidupan

Pagi hari sebelum beraktivitas saya menyempatkan diri untuk menemani istri melakukan prenatal pilates atau sederhananya senam pilates di rumah. Berdasarkan penelitian kesehatan, senam ini penting dilakukan bagi ibu hamil agar memudahkan proses persalinan kelak, sehingga ibu dan bayi sehat afiat wal selamat.

Senam pilates berfokus pada sinergi ritmis antara gerakan tangan, kaki, dan pernapasan. Ketika tangan atau kaki digerakkan seraya ditarik dan membuat otot-otot tegang bahkan hingga membuat tulang punggung sakit, maka kita diminta untuk menarik nafas sebaik mungkin. Sebaliknya, ketika tangan atau kaki digerakkan dan membuat otot-otot rileks, maka kita diminta untuk menghembuskan nafas.

Sembari menemani istri melakukan gerakan-gerakan pilates tadi, kok saya merasa hidup ini kaya pilates ya. Adakalanya dalam fase kehidupan kita ditarik sehebat mungkin hingga merasa sakit dan ibarat ujian tersebut terlalu berat. Namun dalam fase tarikan ujian tersebut kita diminta untuk tidak menyerah, bahkan kita diminta untuk terus menerus berusaha menghirup rezeki seoptimal mungkin.

Hirupan rezeki yang kita kumpulkan tadi bukan hanya harus terus-menerus disimpan. Saat kita sudah merasakan fase nyaman, rileks dari berbagai tarikan-tarikan ujian maka kita harus menghembuskan rezeki yang kita kumpulkan tadi. Bebas lepas dari ujian merupakan sebuah prestasi, oleh karenanya agar prestasi tersebut semakin bermakna, maka sempurnakanlah dengan berbagi.

Coba simulasikan, sudah terasa sakit ditambah nafas yang kita hirup kita tahan dan tidak kita hembuskan? sakitnya malah berlipat kali rasanya toh? Begitupun dengan prestasi yang kita raih segera sempurnakan dengan berbagi dan menebar manfaat. 

Pilates kehidupan membuat kita terus menerus mendapat hantaran nafas cinta, baik dari penduduk bumi maupun penduduk langit.

-aeplopyu-
-------------------------------------------------
Mari bersilaturahim ilmu di @cakaep

Tidak ada komentar: