"Tugas kalian adalah memanah salah satu dari merpati tersebut untuk dijadikan santapan malam nanti" Ujar Bhisma memerintah ketiga cucunya. Yudhistira, Bima, dan Arjuna pun bergegas menyiapkan busur panah, menyiapkan strategi, dan menunggu giliran.
Yudhistira tentu mendapat giliran pertama, karena ia memang sosok panutan bagi seluruh pandawa. Ia pun mengarahkan mata panah ke angkasa dengan memejamkan mata. Busur sudah ditarik dan mata panah siap dilepaskan. "Bletak.." terdengar suara kayu dan besi terbanting ke tanah. Ternyata Yhudistira mengurungkan niat dan menjatuhkan busur panah ke atas tanah. Ia kemudian merogoh tas bawaan dan merogoh remah roti, menggerakkan tangan seraya mengumpan, lalu bersenandung puisi terlantun dari bibirnya dan membuat seekor merpati menghampiri. "Aku tidak mau melukai makhluk secantik merpati, biarlah dengan remah roti dan puisi, ku goda ia untuk menghampiri"
Arjuna mendapat kesempatan kedua. Ia picingkan satu mata, menarik busur dengan kuat, dan mengarahkan mata panah dengan akurat. "Whuss..." panah melesat dengan cepat dan seekor merpati terhujam di dada tepat. "Aku memikirkan panahku terhujam tepat di dadanya. Dan aku mendapati seekor merpati terhunus terhormat sebagaimana yang aku kehendaki" Arjuna tersenyum berbagi kiat dengan kakek dan para saudaranya.
Tiba giliran Bima, dengan tangan kekarnya ia tengah bersiap memanah. "Akh, cuma satu merpati, mana bisa kenyang. Aku saja butuh banyak makan, bagaimana juga dengan kakek Bhisma dan kedua kakakku malam nanti" Ujar Bima yang kekar namun penuh dengan simpati. Bima pun meletakkan busur dan panahnya, mengambil batu besar dan melempar kuat ke arah pohon yang berjarak seratus meter jauhnya. "DHUARR.." terdengar bunyi menggelegar, pohon pun tumbang dan membuat puluhan merpati lemas terkapar tertimpa batu besar. "Oke, nanti malam kita tidak perlu cemas kelaparan" sahut Bima seraya membersihkan tangan.
Bhismadewabrata pun bahagia terhadap ketiga cucunya, karena mereka telah memiliki solusi terhadap ujian yang kelak akan mereka hadapi. "Yudhistira yang welas asih dan mencintai alam, Arjuna yang memiliki akurasi dalam meraih prestasi kehidupan, jua Bima yang perkasa tapi tidak mementingkan diri sendiri. Gabungan dari apa yang kalian lakukan akan mampu menghadirkan kehidupan terbaik sepanjang hayat yang akan kalian jalani" Bhisma memeluk dan menangis haru dihadapan ketiga cucunya.
Bersikap welas asih dan menjaga kelestarian alam akan membuat semesta seimbang dan mencintaimu balik. Mampu mendesain hidup dan fokus meraih prestasi terbaik akan membuat kesuksesanmu melejit. Tidak egois dan menebar manfaat bagi orang lain akan menyempurnakan kesuksesan yang kita raih. Tri In One Kehidupan akan menjadikanmu berkelimpahan kemuliaan.
- aeplopyu [I Love U] -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar