Minggu, 18 November 2012

Pemecah Ombak Kehidupan

Setelah menempuh tiga puluh menit perjalanan akhirnya kami tiba di perkampungan nelayan Marunda. Kedatangan kami langsung disambut oleh angin pantai yang tidak bersahabat, seakan hendak membantai niat kami untuk berlibur sesaat. Angin begitu dahsyat, membuat ombak menggulung dan mempontang-pantingkan barisan perahu kecil yang tertambat. Langit mendung begitu kelam, sempat membuat kami murung dan memiliki opsi untuk kembali pulang.

Mata saya langsung tertuju pada barisan batu pemecah ombak yang tertata menjurus ke laut dan menyerupai teluk kecil. Air laut menggulung, menghantam keras jajaran batu pemecah ombak, menimbulkan suara menggelegar yang mampu membuat telinga menjadi pekak.

Usai mengantar ibu dan istri ke saung kecil yang tersedia di muka warung salah satu nelayan, saya pun bergegas menyempatkan diri menjajaki barisan pemecah ombak tersebut. Saya dapati bahwa barisan pemecah ombak terdiri dari kumpulan bebatuan yang tersusun dengan rapih dan kokoh. Beberapa dari batu tersebut sudah ada yang menguning karena faktor usia, bahkan merapuh karena terus tergerus

Sekeras atau sedahsyat apapun hantaman yang diberikan, batu pemecah ombak berdiri tegar dan mempertahankan daerah di sisi lainnya agar tidak terhantam dan mengalami abrasi. Batu pemecah ombak tampil menjadi pijakan  dan jalan bagi manusia yang ingin menikmati kesegaran alam perairan. Batu pemecah ombak adalah guru inspirasi kehidupan.

Jika diibaratkan metafora kehidupan, batu pemecah ombak merupakan kumpulan ujian yang kita hadapi. Ibarat vaksin imunisasi yang awalnya menyakitkan dan membuat demam, vaksin pemecah ombak menjadikan kita kebal terhadap hantaman ombak masalah yang datang untuk menjangkiti. Semakin banyak masalah dan ujian yang kita hadapi akan membuat kita lebih kokoh dan kuat terhadap hantaman tantangan yang akan menghampiri.

Masalah kita adalah harta kehidupan ketika kita mampu menuntaskan. Penderitaan dan cobaan akan berbuah kasih sayang ketika kita mau berbagi solusi kepada mereka yang membutuhkan. Ibarat pemecah ombak, semakin banyak masalah kehidupan yang dimiliki, maka akan semakin banyak solusi kehidupan yang bisa kita bagi. Semakin banyak solusi yang kita bagi, maka semakin banyak orang terselamatkan dari abrasi demotivasi dan keputusasaan diri.

Mari menjadi pemecah ombak, mari hidup berbagi..

- aeplopyu [I Love U] - 

Tidak ada komentar: