Seorang ibu mengeluhkan pasca
melahirkan bokongnya jadi kendur. Gayung bersambut ibu-ibu lain pun sama
mengeluhkan kondisi bokong masing-masing yang menurut mereka sudah tidak seksi,
yang menyebabkan suami mereka jadi kurang memberikan atensi. Lho...lho.. kok
jadi menghujat bokong yah, padahal harusnya bokong dihargai bukan karena
bentuknya, tapi karena manfaatnya.
Coba pikirkan andai tak ada
bokong, bagian paling vital manusia selain otak dan jantung, yaitu tulang ekor,
pasti akan rentan cedera. Bokong melindungi tulang ekor terhadap benturan yang
dapat membuatnya trauma yang tentunya bahkan bisa merenggut hidup manusia.
Andai bokong tidak ada pastinya manusia hanya bisa tengkurep seumur
hidup. Jadi terlepas dari seperti apa bentuk bokong kita, apakah meleber, sak ebor, atau bahkan tepos. Bokong mampu menjadi penyelamat
hidup.
Tuh kan, ternyata dari bokong
pun kita bisa memetik pelajaran kehidupan. Jika bokong saja mampu bermanfaat
menjadi penyokong kehidupan. Bagaimana dengan kita, sudahkah bermanfaat bagi
kehidupan?
Mari bersyukur dengan menebar
manfaat seluas-luasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar