Perasaan masih
kemarin aku bercanda denganmu. Bahkan Dalam kunjunganku ke Semarang waktu itu,
kita sempat saling menantang diri masing-masing untuk bermain Winning Eleven,
Game kesukaan kita, yang memang lebih banyak kamulah pemenangnya. Menyesal
waktu itu akhirnya kita tak sempat bertanding, karena memang aku harus segera
kembali ke Jakarta.
Aku akan memang
selalu lebih iri kepadamu, sahabatku. Kau jauh lebih tinggi, lebih tampan,
lebih mancung, dan senyummu selalu lebih mempesona. Pantas saja adikku Kiki
yang notabene tomboy bisa jatuh hati kepadamu. Dan jujur aku jadi lebih
bersyukur karenanya. Karena engkau memiliki wanita yang begitu mengerti akan
dirimu, juga “ujian” yang selama ini bersemayam dalam dirimu. Wanita yang hingga
akhir engkau menutup mata, selalu setia berada untukmu.
Aku akan selalu
bersyukur dan berterima kasih karena mampu menjadi sahabatmu. Terlebih ketika
saat aku terpuruk dahulu, saat dimana aku berada dititik paling hina dalam
hidup, ketika kebanyakan orang menjauhiku, namun engkau masih bersedia bermain
dan menemaniku, sedikit orang terkasih yang masih peduli denganku.
Aku masih ingat,
sembari bermain Winning Eleven, engkau memberikan pelajaran bahwa hidup
layaknya bermain sepak bola. Ketika engkau terpuruk, tertinggal angka, harus
kembali bermain dan menikmatinya hingga akhir waktu pertandingan. Masalah mampu
mencetak gol atau tidak itu urusan nanti. Yang penting nikmati pertandinganmu
dan berusahalah mencetak gol.
Filosofi yang
engkau ajarkan, hingga kini masih aku jalankan. Aku yang memang tidak
seberuntung dirimu, dengan segala keterbatasan berusaha mengukir prestasi,
berusaha mencetak gol, hingga nanti akhir waktu pertandingan, ketika Sang Wasit
meniup peluit panjang, aku harus menuju ruang ganti kehidupan.
Bagus Suhar
Setioko, Guru...sahabat... adikku sayang. Aku akan menceritakan dirimu kepada
istri dan anak-anakku. Bahwa pernah ada pemuda hebat yang pernah mengajarkan
aku ilmu kehidupan.
Innalillahi wa
innalillahi raji’un. Selamat jalan sahabat. Semoga Allah memberikan pakaian
termulia sebagai ganti kostum dunia penuh peluh perjuanganmu, di ruang ganti
terbaiknya.... Syurga.
-
In memoriam Bagus Suhar Setioko: Wafat 08
Oktober 2012 -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar