Selasa, 16 Oktober 2012

Datang Telanjang, Pulang Kain Kaffan

Guru dari Sahabat Terbaik saya [biasa disapa Pak Haji, dan menolak jika disebut Kyai] pernah berwasiat, bahwasanya manusia dengan dunia telah diciptakan menurut kadarnya masing-masing. Sehingga tanpa mengesampingkan doa dan usaha hendaknya manusia janganlah lalai dan serakah terhadap dunia.

Sahabat Terbaik saya bukanlah seorang muslim, tapi di mata saya dia memiliki tingkat spiritualitas yang mengagumkan. Suatu hari dia mengajak 'tuk mengunjungi kembali gurunya tersebut. Pembicaraan malam itu berkisar antara mentalitas dalam mencari penghidupan (maisyah) dan keserakahan. Satu hal yang saya ingat benar adalah perkataan Pak Haji bahwasanya "Hidup itu datang telanjang, Pulang Kain Kaffan".

Sepulangnya dari kediaman Sang Guru, saya dan sahabatku berdiskusi tentang statement tersebut. Menanggapi hal tersebut sahabat saya berseloroh dengan bernada guyon "Kalau aku datang telanjang, pulang nanti pakai jas", " kan malu sama Tuhan, masa menghadap pacar, dulu kita rapih, wangi, keren. Makanya biar diterima dan disambut dengan baik kita harus berhias dan rapi sebelum menghadap-Nya. he...he..he"

*******

"Jangan menjilat orang lain hanya untuk mendapatkan rezeki atau penghidupan. Allah telah menjamin rezeki, kematian, dan kehidupan semua makhluk. Kemuliaan iman itu adalah keteguhan hati, dan orang-orang yang imannya mulia adalah orang-orang yang mulia"
[Al Qarni: La Tahzan]

Tidak ada komentar: