Selasa, 23 Oktober 2012

Cotton Bud Sang Guru Kehidupan

Dimasukkan ke lobang, dikilik-kilik, putar kanan putar kiri, akh... uenak tuwenan. Itulah sensasi manfaat yang diberikan cotton bud ketika digunakan untuk membersihkan telinga: nikmat dan membersihkan. Setelah diulik ternyata Tuhan memberikan pengetahuan kepada manusia untuk menciptakan cotton bud bukan sekedar menjadi alat pembersih kotoran telinga saja. Karena ternyata Cotton bud adalah salah satu dari sekian banyak guru kehidupan bagi siapapun yang mendedikasikan hidup membantu orang lain. Entah trainer, guru, ustadz, motivator, inspirator atau mungkin aligator sekalipun.

Cotton bud dibuat dari kapas putih: untuk membantu orang lain ternyata kita harus membuang kotoran hati dan pikiran, tidak menghakimi, rendah hati, terbuka. Sehingga ketika kita masuk kedalam kehidupan orang lain kita tidak akan menambah kotoran hidupnya dengan kotoran yang telah melekat pada diri kita sebelumnya.

Selain kapas, cotton bud juga butuh tangkai yang akan memudahkan kapas dalam membersihkan. Ternyata untuk membantu orang lain menemukan kehidupan terbaiknya kita tetap membutuhkan orang lain sebagai guru yang akan menegur bila kita salah, sehingga kita tidak akan buta ilmu dan buta nasehat yang akan membuat orang tersebut malah tersesat. Sebaik-baik manusia adalah yang terus membangun dirinya dari kritik dan saran dari orang lain.

Ketika menggunakan cotton bud kita harus hati-hati menggunakannya. Tidak memutarnya terlalu keras atau memasukkan seenaknya sendiri. Kita harus tahu waktu yang tepat kapan cotton bud digunakan, karena bila tidak tepat alih-alih membersihkan, telinga justru akan iritasi. Begitupun terhadap orang, jangan memaksakan diri kita untuk membantu bisa-bisa nanti malah orang tersebut merasa terganggu. Menggunakan cotton bud pun harus hati-hati biar kapas yang dilekati kotoran tidak tertinggal. Alih-alih membantu, jika kita terus memaksakan kehendak, bukannya permasalahan orang tersebut terselesaikan malah akan tertimbun masalah baru.

Terakhir, yang namanya kotoran ya harus dibuang. Usai menggunakan cotton bud ya harus dibuang, apalagi disimpan di saku pakaian. Selain membuat bau tak sedap juga akan menjadi sarang bakteri penyakit berkembang biak, telinga sehat malah tubuh bagian lain yang terserang sakit. Siapa pun anda yang berprofesi menjadi ladang curhat dan membantu memberikan solusi bagi orang lain. Usai menggali masalah, ya masalah tersebut harus dibuang jangan malah anda simpan. Nanti bisa stress, stress membuat penyakit berkembang dengan mudah.

Tuh kan, ternyata cotton bud  itu hidup. Karena ia memberikan manfaat. Sesuatu baik benda maupun mahkluk yang memberikan manfaat dapat disebut hidup dan segala yang hidup mampu menjadi guru kehidupan.

tenkyu cotton bud, and aeplopyu very mud :D

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Ciyuuss? Cooton bud bisa ky gitu?

Unknown mengatakan...

mengagumkan kan :D