Tak lama kemudian, datanglah sekawanan lebah menikmati harinya.
Dengan indahnya mereka menari dan bernyanyi berpasang-pasangan. Hal demikian
membuat Sang Ulat terpesona, karena para lebah tampak begitu elok dan luar
biasa, corak warna yang mereka miliki terlihat indah membaur saat mereka
bernyanyi dan berdansa, terlebih kepakan sayap kecil mereka menghasilkan suara
musik yang menurutnya sangat merdu.'Berdansa dan bernyanyi di udara tentunya
sangat membahagiakan", pikirnya. "Andai aku seperti mereka?"
harapnya dalam hati.
Namun, tak selang berapa lama, kekagumannya terganggu oleh suara
keras dan bising, yang bahkan membuat para lebah berlari mengamankan diri,
bersembunyi di kuncup-kuncup bunga. Mereka adalah gerombolan Capung dengan
kepakan sayap yang luar biasa dasyhat, jika diumpamakan mungkin bunyinya
seperti Helikopter Apache. Rupanya
gerombolan yang satu ini memang ditakuti oleh para serangga. Hal tersebut
membuat sang Ulat makin terkagum-kagum. "Andai aku seperti mereka?"
sahutnya
Sorepun datang dan Sang Ulat merasakan kantuk yang luar biasa.
Diapun kemudian mencari ranting pohon yang nyaman untuk beristirahat,
berselimut kepompong yang hangat.
Sesungguhnya Sang Ulat tiada pernah menyadari potensi apa yang
dia miliki. Namun begitu pengalaman yang dia saksikan hari ini terbawa hingga
dalam mimpinya. dalam mimpinya Sang Ulat memiliki sayap panjang dan cepat
layaknya capung dan rona tubuh yang indah layaknya lebah. Kemudian dengan wajah
polos dan tubuhnya yang chubby, dia berpacu di udara adu cepat dengan para
Capung, dan berdansa dengan para lebah. Hingga keajaiban pun terjadi di esok
hari.
Pagi itu telah hadir makhluk yang luar biasa elok. Dia memiliki
sayap yang besar dan panjang, serta memiliki corak warna yang sangat indah,
sehingga membuat para serangga yang lain terkagum-kagum akan keindahannya. Sang
Ulat Chubby telah berkembang menjadi Kupu-Kupu, yang dikagumi karena
keindahannya, bukan ditakuti karena kehebatannya.
===========
Tidak ada komentar:
Posting Komentar