Waktupun berlalu dan Sang Musafir pun akhirnya mampu melalui
hutan tersebut, dan kemudian mendapati Dunia Cahaya yang dipenuhi dengan
lentera-lentera yang memancarkan warna-warni cahaya nan indah memikat mata.
Pada penghujung jalan hutan tersebut, Sang Musafir kemudian melihat Sang Lilin
dalam bejana lusuh tersebut, dan kemudian berpikir, "lebih baik lilin ini
kutinggalkan saja disini. Toh tubuh nya sudah tinggal sedikit dan tempatnya
lusuh pula!". "Hanya akan merepotkan dan bisa malu aku bila dilihat
orang lain membawa-bawa lentera lusuh dan murahan ini", lanjutnya
berpikir. "Lagi pula nanti di Dunia Cahaya aku bisa mendapatkan lentera
yang jauh lebih baik dan lebih indah, terlebih dengan kelebihan yang 'ku
miliki' ".
Begitulah, akhirnya Sang Lilin dibuang di penghujung jalan
hutan, dan tidak dibawa serta oleh Sang Musafir dalam perjalanannya memasuki
Dunia Cahaya. Meskipun demikian Sang Lilin tiada larut dalam kesedihan yang
berkepanjangan. Pikirnya, "tak mengapa dia meninggalkanku disini. Meskipun
nyalaku tinggal sedikit lagi dan hampir redup, aku tetap berbahagia mampu
memberi manfaat 'tuk mengantar dia yang telah memberiku arti walau
sejenak,untuk menuju impiannya".
======================================
Kesejatian Cahaya bukanlah dinilai dari keabadian
"nyala" fisik yang dihasilkan suatu "lentera". Kesejatian
Cahaya lebih merupakan sedalam, sebesar, dan sejauh mana manfaat dari
"nyala" cahaya suatu"lentera", yang mampu tersimpan dalam senyuman
kenangan sebagai sebuah pentasbihan kepuasan atas keberadaannya.
Manusia dikatakan "hidup" jika dia mampu memberi
manfaat kepada lingkungan disekitarnya, atau jika tidak, maka dia hanya sekedar
"ada". Kehadirannya di muka dunia akan lebih rendah bahkan lebih
tidak bernilai dari sikat kakus di kamar mandi.
Sebuah perumpamaan bijak berkata:
"Ketika engkau lahir, engkau menangis, dan dunia tertawa.
Berbuat baiklah dan lakukan yang terbaik 'tuk jadi manfaat yang baik dalam
hidup. Niscaya, jika kau engkau wafat kelak, engkau akan tertawa bahagia, dan
dunia pun akan menangisi kepergianmu"
Selamat menjadi Cahaya Sejati;
Selamat menjadi Insan yang penuh arti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar