Selasa, 16 Oktober 2012

Don't Blame The Dog's


Beberapa dari masyarakat, sahabat, atau mungkin diri kita sendiri seringkali mengeluarkan perkataan "anjing" jika sedang kesal dan untuk mencela perbuatan seseorang yang tidak kita sukai'. Dus, menyamakan perilaku mereka seperti hewan anjing yang notabene terkadang kita cap sebagai pribadi "penjilat" dan buruk lainnya.

Saya percaya agama manapun pasti melarang untuk mengumpat apalagi mengutuk makhluk hidup lainnya. Sadarkan sahabat, ketika kita mengeluarkan umpatan "anjing" bukan hanya si manusianya saja yang kita "jelek-jelekkan", melainkan hewan anjing juga secara tidak sadar ikut kita kutuk, padahal bagi seorang muslim, anjing merupakan salah satu hewan yang dimuliakan oleh Allah Rabb Yang Maha Bersahaja, dalam Al Quran [Al kahfi], selain lebah, semut, laba-laba, kuda, dan para burung.

Meskipun hal tersebut tidak mengurangi kemuliaan hewan anjing, tetapi sesungguhnya perilaku tersebut justru mengurangi kemuliaan manusia sebagai kaum yang beradab [homo sapiens]. Dalam spiritualitas islam, hewan anjing merupakan gambaran kemuliaan manusia sebagai seorang hamba.

Anjing tidak pernah makan kekenyangan sebagai gambaran perilaku orang sholeh. Tidurnya sedikit, gambaran para mujtahid. Anjing jika diusir maka dia akan kembali pada tuannya, gambaran perilaku para shodiqin. Jika mati anjing tidak meninggalkan bau busuk, sebagai gambaran perilaku hidup zuhud. Dan, sejatinya anjing tidak pernah tidur diatas dipan, sebagai gambaran orang yang ridho.

So, bukannya menyarankan hidup seperti hewan anjing, tetapi hiduplah dengan menunjukkan kemuliaan hati dengan berperilaku layaknya makhluk tertinggi.
Don't blame the dog's please!!!!!

Tidak ada komentar: