Kamis, 18 Oktober 2012

Asal Usul Nama

Saya bertanya pada Ibu tentang asal usul nama saya. Menariknya beliau menceritakannya melalui cerita, cara yang selalu saya sukai.

Alkisah, menjelang petang seorang penjual ranting kayu bergegas pulang. Saking tergesa-gesanya, sampai ia tidak hati-hati ketika menyusuri jembatan bambu yang menghubungkan antara hutan dengan kampung tempat ia tinggal. PLUNG !!! ternyata golok yang ia gunakan untuk menebang ranting, jatuh tercebur ke sungai yang ada dibawah jembatan.

“Hik..hik..hik... “ penjual ranting kayu tersebut menangis dan mengundang iba Sang Dewa penunggu sungai. Sang Dewa pun muncul bertanya “Hai manusia, mengapa engkau menangis?”.

“Dewa, golokku satu-satunya, alatku untuk mencari nafkah jatuh ke dasar sungai..” jawab penjual ranting kayu. “oh itu mudah..." Sang Dewa turun ke dasar sungai dan kembali muncul ke permukaan.

“Apakah golok emas ini milikmu?” tanya Sang Dewa
“Bukan Dewa” jawab sang penjual ranting kayu
Sang Dewa pun kembali turun ke dasar sungai dan muncul ke permukaan membawa sebilah golok.

“Apakah golok perak ini milikmu?” kembali Sang Dewa bertanya
“Bukan Dewa... itu bukan milik saya. Golok saya bukan terbuat dari emas ataupun perak. Golok saya hanya terbuat dari besi tempa biasa dan sudah berkarat” jawab sang penjual ranting kayu.

Sang Dewa yang sebenarnya sudah menyimpan golok karatan tersebut jadi terkagum-kagum.
“Hai manusia ini golokmu, lalu bawalah golok emas dan golok perak ini sebagai hadiah atas kejujuranmu”. Dan penjual ranting kayu pun pulang dengan bahagia.

Pagi hari, penjual ranting kayu tersebut mengajak istrinya untuk berjualan ke pasar. Berada di depan, menyusuri jembatan yang licin, terdengar suara keras JBURRR!!! Ternyata istri dari penjual ranting kayu tersebut jatuh ke sungai.

“hik..hik..hik...” penjual ranting kayu kembali meratap.
“Hai manusia kenapa engkau menangis?” kembali tangisan tersebut mengundang rasa iba Sang Dewa.

“Dewa, istri yang amat ku cintai dan begitu setia padaku jatuh ke dasar sungai” jawab penjual ranting kayu. “oh itu mudah.....” jawab Sang Dewa. Kemudian Sang Dewa turun ke dasar sungai, dan kembali muncul ke permukaan dengan membawa serta Luna Maya yang tengah menyanyikan lagu “suara dengarkanlah aku apa kabarnya pujaan hatiku”.

 “Inikah istrimu?” Tanya Sang Dewa sambil menunjukkan Luna Maya.
Lama penjual ranting kayu berpikir, didampingi Luna yang semakin asyik bergoyang dan bernyanyi.

“Iya Dewa, itulah istri saya” jawab penjual ranting kayu, yang kontan membuat Sang Dewa kaget dan murka.
“Hey manusia, sungguh kemarin aku tengah terkagum dan berbangga padamu. Tapi mengapa hari ini kau mengecewakanku, dengan mengaku bahwa Luna Maya adalah istrimu. Sungguh aku akan mengutuk dan mengambil semua kebahagiaanmu” Murka Sang Dewa

Ketakutan, penjual ranting kayu mencoba menjelaskan “Tunggu dulu Dewa, ada alasannya saya mengaku bahwa Luna Maya adalah istri saya”. “Nanti jika saya menolak Luna Maya, maka mungkin Dewa akan muncul lagi membawa Cut Tari”. “Kemudian saya sadar untuk mendapatkan kembali istri sebenarnya, saya harus menolak Cut Tari. Sebagaimana yang pernah saya lakukan untuk mendapatkan golok saya kemarin”. “Lalu ketika saya menolak Cut Tari, Dewa akan memberikan bukan hanya Istri saya, tapi juga Luna Maya dan Cut Tari, jadinya saya akan memiliki Tiga orang istri” Penjual ranting kayu menjelaskan.

“Dewa, saya sudah berjanji bahwa saya hanya akan memiliki seorang istri seumur hidup. Itulah sebabnya saya langsung mengiyakan ketika Dewa menunjukkan Luna Maya sebagai istri saya”

Sang Dewapun kembali terkagum akan bijaknya hati si penjual ranting kayu. “Hai manusia lagi-lagi aku terkagum padamu, siapakah namamu?” tanya sang Dewa.

“Nama saya Sutikno” jawab penjual kayu.
“Ini istri yang engkau cintai dan mulai hari ini engkau bukan lagi Sutikno, karena ku hadiahkan nama baru padamu: Arief Eko Prasetyo, yang artinya Manusia bijak dalam memenuhi janji pada yang satu” Sang Dewa pun mengembalikan istri, pula menambahkan pesona Luna Maya dan semua kelebihan Cut Tari dalam diri Istri penjual ranting kayu.

Setiap nama memilki arti, bahkan setiap nama juga merupakan doa orang tua bagi anaknya. Namun ternyata bukan hanya arti dan doa apa yang terkandung dalam sebuah nama, yang lebih menarik adalah mengetahui dari mana nama itu berasal, alias asal asul nama tersebut.

Nah, bagaimana dengan asal usul nama anda?

Tidak ada komentar: