Dua kali hari jum'at ini saya mendapat pelajaran berharga tentang pernikahan. Dua kali jum'at ini saya takjub melihat seorang kakek dengan tertatih-tatih dibantu oleh istrinya berjuang menghiraukan terik siang menuju masjid terdekat untuk menunaikan shalat jumat.
Tidak tega berpangku tangan saya pun menawarkan bantuan dan disambut dengan senyuman oleh keduanya. "nek, biar kakek sama saya saja, Nenek pulang saja. nanti juga pulangnya biar saya antarkan sampai ke rumah ya" tutur saya menawarkan tangan.
Selama shalat jum'at, sang kakek memilih berada di shaf paling belakang sehingga beliau bisa duduk dan bersandar menikmati hasil perjuangannya tersebut. Shalat jum'at pun usai, sayapun kembali menawarkan bantuan mengantarkan sang kakek untuk kembali pulang.
Perlahan sangat, kami menyusuri panas aspal khas hari jum'at sembari mendengarkan cerita sang kakek yang ternyata baru sembuh dari penyakit yang sempat membuatnya lumpuh, hal sama yang saya alami beberapa tahun yang lalu.
Tak terasa keringat mengucur lebih deras daripada perlahan langkah kaki kami. Tak sadar ternyata beberapa langkah di depan, sang nenek menanti berlukis senyuman sekalipun berpayung terik siang.
"Lho nek, kok panas-panasan disini? kan tadi saya sudah janji akan mengantarkan kakek sampai dirumah" tutur saya.
"Memangnya mas tahu rumah saya dimana" candanya.
"Eh ndak juga sih, tapi kan ada kakek" jawab saya.
"ndak apa, sini mari saya bantu" lha kok yang membantu malah dibantu, cekakak saya dalam hati.
"Tekad kakek buat ibadah luar biasa ya nek" saya kembali memulakan percakapan. "Dan jujur saya begitu cemburu dengan kemesraan kakek dan nenek. Setiap jumat saya melihat nenek begitu sabar menuntun pelan jalan kakek demi shalat jumat ke masjid. Dan sekalipun kakek terlihat lelah tapi nenek saya lihat selalu tersenyum sekalipun keringat mengucur" kagum hati saya memuji mereka.
"ya suami istri harus gitu mas. Masa' mau enaknya aja? Masa' mau mudanya aja. Nenek sudah bersama kakek selama hampir empat puluh enam tahun. Selain ada mesranya, ya ada marahnya, ada ngambeknya. Ya kalo ada masalah ya harus dengan kepala dingin dan hati yang luas" si nenek bertutur senyum sembari melayangkan pandangan mesra kepada suaminya yang berkonsentrasi berusaha menjaga gigih ritme langkahnya.
#PLAKKK siang itu saya mendapat tamparan lembut tepat bersarang di hati.
Shame On You. Siapapun yang menjadikan pernikahan ladang coba-coba alias trial and error, yang dengan mudahnya menjadikan perceraian sebagai solusi murahan yang dianggap memudahkan hidup, sepantasnya kalian malu! Dan sungguh saya berlindung dari menjadi golongan yang dibenci Allah tersebut. Perceraian memang diperbolehkan agama, tapi itu sungguh tidak disukai oleh Yang Maha Satu yang menjadikan kalian satu.
Dan bagi kalian nenek dan kakek tauladanku, semoga kami bisa menjaga keluhuran pernikahan kami just Same On You, sama seperti yang kalian tunjukkan.
-----------------------
Tertawakan Hidup Anda w/ @cakaep
"Lho nek, kok panas-panasan disini? kan tadi saya sudah janji akan mengantarkan kakek sampai dirumah" tutur saya.
"Memangnya mas tahu rumah saya dimana" candanya.
"Eh ndak juga sih, tapi kan ada kakek" jawab saya.
"ndak apa, sini mari saya bantu" lha kok yang membantu malah dibantu, cekakak saya dalam hati.
"Tekad kakek buat ibadah luar biasa ya nek" saya kembali memulakan percakapan. "Dan jujur saya begitu cemburu dengan kemesraan kakek dan nenek. Setiap jumat saya melihat nenek begitu sabar menuntun pelan jalan kakek demi shalat jumat ke masjid. Dan sekalipun kakek terlihat lelah tapi nenek saya lihat selalu tersenyum sekalipun keringat mengucur" kagum hati saya memuji mereka.
"ya suami istri harus gitu mas. Masa' mau enaknya aja? Masa' mau mudanya aja. Nenek sudah bersama kakek selama hampir empat puluh enam tahun. Selain ada mesranya, ya ada marahnya, ada ngambeknya. Ya kalo ada masalah ya harus dengan kepala dingin dan hati yang luas" si nenek bertutur senyum sembari melayangkan pandangan mesra kepada suaminya yang berkonsentrasi berusaha menjaga gigih ritme langkahnya.
#PLAKKK siang itu saya mendapat tamparan lembut tepat bersarang di hati.
Shame On You. Siapapun yang menjadikan pernikahan ladang coba-coba alias trial and error, yang dengan mudahnya menjadikan perceraian sebagai solusi murahan yang dianggap memudahkan hidup, sepantasnya kalian malu! Dan sungguh saya berlindung dari menjadi golongan yang dibenci Allah tersebut. Perceraian memang diperbolehkan agama, tapi itu sungguh tidak disukai oleh Yang Maha Satu yang menjadikan kalian satu.
Dan bagi kalian nenek dan kakek tauladanku, semoga kami bisa menjaga keluhuran pernikahan kami just Same On You, sama seperti yang kalian tunjukkan.
-----------------------
Tertawakan Hidup Anda w/ @cakaep
Tidak ada komentar:
Posting Komentar