Selasa, 08 Januari 2013

Aset Kecerdasan, Habitat, dan Coach


Semalam adik sepupu saya yang prestasi belajarnya bisa dibilang anjlok datang untuk berkonsultasi terkait cara mengoptimalkan kemampuan belajarnya. "Tuh minta japo-japo sama mbah dukun arief, buktinya Aldan (adik ipar saya) bisa ranking satu, padahal belajarnya biasa aja" sahut Ibu saya agar saya mengajarkan japo-japo kepada adik sepupu.

Japo-japo yang dimaksud sebenarnya bukan merupakan mantra spesial, melainkan hanyalah tiarakad wirid warisan turun-temurun keluarga yang selalu saya baca ketika hendak belajar. Namun, bukan itu sebenarnya yang membuat saya ataupun adik saya bisa berprestasi menjadi juara kelas, padahal cara belajarnya biasa saja. Alasan mengapa adik saya mampu menjadi juara kelas padahal seringkali Ibu saya mencapnya sebagai "kamu itu Dan, bodoh banget sih masa gitu aja gak bisa", adalah lebih karena saya mengaplikasikan prinsip optimalisasi aset kecerdasan + habitat + Coach.

Adik saya merupakan orang yang memiliki kekuatan di daya hafal dan pola belajar visual, ia merupakan orang yang memiliki kekuatan utama memori atau dalam dunia STIFIn (silahkan kunjungi www.stifin.co.id) disebut sebagai Sensing. Nah supaya kemampuan belajarnya bisa optimal otot tubuhnya harus dibuat panas terlebih dahulu, sehingga dendrit dan selubung myelin sebagai penyimpan dan pengolah data belajarnya bisa bekerja secara optimal.

Dahulu Ibu seringkali marah jika melihat adik saya belajar sambil mengetuk-ngetuk meja belajarnya dan tidak mau diam. Biasa pakem orang jawa "belajar itu harus anteng biar bisa konsentrasi", tapi sayang prinsip ini tidak berlaku pada adik saya, karena tiap-tiap orang punya treatment cara belajar yang berbeda. Namun setelah saya sampaikan memang harus begitu cara belajarnya, jadi kedepan jangan marah-marah lagi jika adik saya belajar dengan cara tersebut Ibu pun mulai menerima, apalagi terbukti anaknya meraih prestasi.

Saya sengaja memilih SMPIT (jangan dibaca sempit ya) alias Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu di kota depok. Hal ini saya lakukan dengan satu pertimbangan penting: adik saya harus mendapat habitat terbaik agar prestasinya melejit. Pemilihan SMPIT saya lakukan karena pola penggeblengan di sekolah tersebut sangat cocok bagi optimalisasi aset kecerdasan adik saya. Disiplin dan berpegang teguh pada keteraturan. Pagi hari semua peserta diwajibkan membaca Al Quran yang dilanjutkan dengan shalat dhuha, bahkan demi kebaikannya saya meminta kepada wali kelasnya, jika adik saya sedang terlihat malas suruh saja lari keliling lapangan, sehingga ototnya panas dan siap kembali menerima pelajaran.

Tanpa menganggap remeh kotabtempat saya bermukim saat ini, saya sengaja memilih Depok dan rela mengurus perpindahan rayon yang bertelenovela dan berteletubies (bertele-tele) di kabupaten bogor, karena Kota Depok memiliki sistem keteraturan pendidikan yang lebih baik. Langkah kedua, saya sudah menempatkan adik saya di habitat terbaik sesuai dengan mesin kecerdasannya.

Tak pernah semenitpun Ibu lalui dengan tidak memarahi dan teriak-teriak kala mengajarkan adik saya. Karena memang sebenarnya secara chemistry STIFIn, Ibu saya yang Insting sudah kalah energi dibandingkan adik saya. Nah berbeda jika istri saya mengajarkan dirinya. Istri saya yang orang Feeling, dengan gaya ngayomi khas Guru Konseling, mampu menjadi pendukung terbaik baginya. Langkah ketiga, saya sudah menempatkan pendukung terbaik bagi adik saya.

Penting sekali bagi kita untuk mengetahui kekuatan utama yang kita miliki bernama mesin kecerdasan. Karena dengannya kita mampu menetapkan habitat tumbuh kembang terbaik potensi yang kita miliki, juga mencari coach yang akan mengerti segala kebutuhan yang akan melejitkan prestasi kita. Nah bagi sahabat guyu yang ingin mengetahui lebih detail terkait mesin kecerdasan boleh bersilaturahim ke Rumah PrestasiSempurna yang terletak di Jl. Kalimantan No. 238 Perumnas Beji Depok Utara..

Memang untuk mendapatkan anak kita harus coba - coba membuatnya, karena kalo ndak dicoba-coba kapan terbentuknya. Tapi dalam hal optimalisasi potensi anak, daripada "buat anak kok coba-coba" lebih baik investasi terbaik seumur hidup dengan mengetahui mesin kecerdasan yang akan menjadi karpet merah pelejit PrestasiSempurna.

-aeplopyu [I Love U]-
-----------------------------------------------------------------------
Ingin berbincang & bersama Guyu? Cukup klik kitik si burung biru

Tidak ada komentar: