Suap dalam rangka gratifikasi tentu saja merupakan perbuatan tercela, tapi bila suap makanan di pagi hari untuk istri merupakan perbuatan yang harus rela dibela. "Pagi-pagi senin gini nyuapin istri? please deh ndak produktif banget! buang-buang waktu, bisa kejebak macet nanti" nah orang yang beranggapan seperti inipun patut dibela, dibela masuk rumah sakit jiwa.
Bukankah salah satu tujuan bekerja, berkarya, atau menekuni maisyah adalah untuk orang tercinta. Coba yang seringkali berangkat kerja di gelap pagi dan sampai dirumah saat lelap istri, kapan terakhir kali anda menyodorkan lembut tangan mulia anda yang berisi makanan kedalam mulut terkasih yang selalu mendoakan kesuksesan dan kemuliaan anda?
Kesadaran tersebut akhirnya menggugah saya pagi tadi. Melihat istri yang sedang asyik masyuk memasak di dapur saya jadi terpikir bagaimana caranya untuk membuatnya bersyukur memiliki saya sebagai suami yang harusnya menjadi sang pelipur (penghilang gundah, lara, dan pembuat bahagia). Akhirnya, pagi-pagi segera saya pergi menunggu di warung penjual ayam goreng yang ia request dari semalam, ayam goreng pertama baru matang saya langsung membayar dan membawanya pulang sebagai persembahan sarapan bagi yang tersayang.
"Aaaaa' sayang..." tangan saya seraya menyodorkan suapan kepada istri yang tengah asyik memotong sayuran. "Aih...Popo kesambet yah? tumben-tumbenan tanpa diminta nyadar buat nyuapin Ubi?" mata istri saya memicing heran. "Iya kesambet cinta, pagi ini Popo mau nyuapin Ubi dan Singkong Super yang ada dalam rahim mu sayang" meski istri sedikit jail dengan selalu bergerak mondar-mandir untuk memasak, akhirnya saya berhasil menyentuhkan jemari saya saya kedalam mulut mulianya tanpa ada batasan sendok logam.
Alhamdulillah, tidak seperti biasanya, sarapan pagi ini istri saya sampai nambah tiga kali, mungkin karena nikmat gurih peluh tangan saya yang belum mandi...hehehehe. Ternyata nyuapin pagi ini begitu berkesan, karena saya mendapat sekaligus dua sosok mulia pendukung terbaik kehidupan: Istri dan Janin bayi yang berada dalam kandungan.
Sahabat Guyu, yuk muliakan tangan kita bukan hanya untuk berkarya. Memuliakannya untuk menebar manfaat bagi orang lain pula tidak dapat ditampik. Tapi memuliakannya untuk istri adalah keutamaan yang lebih baik.
-aeplopyu [I Love U]-
----------------------------------------
Ingin berbincang & bersama-sama Guyu? Cukup klik kitik si burung biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar