Senin, 12 November 2012

The Thing That Will Bring Perfect Ten

Seminggu awal saat saya memulai blogging istri selalu bertanya "Popo kenapa sih maksain diri nulis terus?". Pertanyaan tersebut saya jawab dengan sebuah analogi seperti ini:

"Apakah Ubi merasa bahwa Popo mencintai Ubi?" tanya saya. "Ehm..tentu saja" jawab istri saya. "Apa yang membuat Ubi yakin bahwa Popo mencintai Ubi?" tanya saya kembali. "Karena setiap hari Popo mempertaruhkan nyawa berjuang demi membahagiakan Ubi" jawab istri saya mulai berkaca-kaca. "Lalu ketika Ubi tahu bahwa Popo mencintai Ubi, apa yang Ubi lakukan?" tanya saya sambil memandang kedalam matanya. "Ubi akan mencintai Popo, lebih daripada apa yang popo berikan" jawab istri tersenyum dan memeluk dengan penuh rasa kagum.

Dalam jawaban saya ada sebuah penekanan "setiap hari", sebuah klausa kata yang menunjukkan konsistensi dengan hal yang saya kerjakan. Awalnya saya berusaha mencintai, ketika terbiasa mencintai saya jadi membutuhkan. Setiap hari saya mencintai istri  dan akan selalu membutuhkan dirinya, karena kehadirannya membuat hidup selalu menjadi lebih bergairah. Begitupun dengan menulis, hingga kini jadinya jika saya tidak menulis hari-hari menjadi tidak sumringah (bahagia).

Konsistensi jika dipilah mampu menjadi kata "konsis" dan "atensi" yang bisa bermakna ketika kita rutin melakukan apa yang kita cintai, akan membuat kita diperhatikan, menjadi terkenal karena dibutuhkan. Menulis akan menghadapi tantangan ketika konsistensi dibutuhkan. Tapi ketika konsistensi mampu dihadirkan bersiaplah menjadi orang yang dirindukan, karena apa yang kita kerjakan akan selalu dibutuhkan.

Konsistensi memiliki kata dasar konsisten, yang bisa diartikan sebagai konsis that will bring you perfect ten. Jika kita rutin menekuni apa yang kita cintai maka kebahagiaan hidup yang disimbolkan dengan angka sepuluh insyaallah akan datang menghampiri. Saat membuat blog dan menulis, niatan saya hanyalah berbagi inspirasi dan berbagi guyu (tawa bahagia), terus menulis dan rutin menulis ternyata siapa sangka membuat saya dapat berkeliling nusantara. Niatan berbagi kebermanfaatan ternyata mampu menghasilkan penghidupan.

Menulis sebenarnya mudah, yang penting niatnya kita hendak membuat orang yang membaca menjadi sumringah (: guyu: bahagia), itulah prinsip kebermanfaatan yang selalu saya unggah. Ketika mencintai, maka kita akan dicintai. Ketika kita membutuhkan, kitapun akan dibutuhkan.

Cintai, kuasai, menghasilkan. Sebagaimana kita memperlakukan pasangan. Pertama kali cintailah dirinya, lalu kuasai hal yang akan membuatnya bahagia dan membutuhkan kita, dengan demikian kita akan mendapat hasil dari apa yang kita upayakan.

- aeplopyu [I Love U] -

Tidak ada komentar: