Ketika ijab kabul pernikahan kita diminta untuk bersumpah akan membahagiakan dan mencintai pasangan hidup, baik dalam suka maupun duka, kala senang ataupun susah, disaat sakit berjangkit maupun sehat bergelora.
Namun seiring berjalannya waktu atas nama kesibukan kita seringkali lalai terhadap sumpah tersebut. Karena lelah dan tuntutan pekerjaan, kita sering kali "ngacangin" keberadaan pasangan di rumah, bahkan yang lebih parah kita bahkan khilaf menjadi pemarah.
Namun seiring berjalannya waktu atas nama kesibukan kita seringkali lalai terhadap sumpah tersebut. Karena lelah dan tuntutan pekerjaan, kita sering kali "ngacangin" keberadaan pasangan di rumah, bahkan yang lebih parah kita bahkan khilaf menjadi pemarah.
Saya pun seringkali masih demikian terhadap istri. Asyik masyuk dengan pekerjaan, lebih memilih bercumbu dengan note book ketimbang istri yang pantas dipeluk. Masih sering marah pada istri yang harusnya dibuat tersenyum merekah. Namun kini ketika saya berlaku demikian, saya akan menampar ego hati dengan sebuah perenungan kepantasan.
Pantaskah saya ngacangin dirinya, padahal ia berkenan mengabdikan hidupnya diusia belia. Pantaskah saya marah kepadanya, padahal tiap malam ia berdoa dengan khusyuk berharap kemudahan bagi saya dalam menelusuri ma'isyah. Pantaskah saya berpaling darinya, padahal ia hanya menghadapkan ketaatan kepada Tuhan dan pasangan hidupnya.
Perenungan kepantasan akhirnya membuat saya sadar, bahwa sejatinya Yang Maha Rahim telah menganugerahkan pasangan hidup bukan untuk teraniaya. Perenungan kepantasan menampar saya dan membuat untuk selalu ingat hadirnya istri untuk dibahagiakan, bukan menuntutnya untuk membahagiakan. Perenungan kepantasan membuat saya sadar sumpah yang terucap dikala ijab bukanlah sekedar untuk mendapatkan legitimasi buku nikah. Perenungan kepantasan membuat saya rutin nikmat mengucap "Popo cinta Ubi" dan selalu berusaha untuk tiada menyakiti.
Mari berusaha memantaskan diri dihadapanNya dengan memantaskan arti diri dan pasangan hidup terkasih. Pasangan hidup kita lebih dari sekedar buku nikah
-aeplopyu [I Love U]-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar