Rabu, 21 November 2012

Air Susu Vs Tulang Rusuk

"Mas pulang, Ibu kemarin jatuh dari batu karang di laut" Gemetar saya membaca pesan tersebut. Pesan tersebut dikirim adik saya via sms, facebook, dan mention twitter, diawal-awal orang tua saya menikmati hobi baru mereka: ngelaut. Gemetarnya saya bukan hanya karena sedih mendapati kabar tersebut, yang lebih membuat gemetar adalah kok saya kebangetan, orang tua kena musibah tapi saya ndak ngeh dan baru tahu esok harinya, itupun dari adik. Sebagai seorang anak saya pantas jika dicap menjadi penganut alirannya Bang Aji: TERLALU!

Menebus keterlaluan saya tersebut, esok pagi saya langsung menuju Bekasi, memacu kecepatan tiada terkendali berharap segera bertemu dengan wanita yang teramat paling saya kasihi. Sampai disana, saya tiada mendapati orang dirumah, mencoba menelepon dan terkejut mendapat jawaban "Hahaha Ibu lagi di perahu, lagi berendem sama nemenin papa mancing" Ibu tertawa dan saya pun hanya geleng-geleng kepala.

Beberapa hari kemudian saya sengaja mengosongkan jadwal selama satu minggu dan mengajak istri yang sudah selesai ujian tengah semester untuk berlibur dan ngelaut bareng orang tua di Bekasi. Hari berwisata ngelaut pun tiba, mengendarai motor kami berangkat pagi, menuju kampung nelayan di pesisir pantai dekat Bekasi.

Saya senang melihat Ibu riang. Begitu bahagia melihatnya bermain air laksana bocah kecil yang gembira. Pemandangan ini akan selalu membuat saya terenyuh. Sampai-sampai saya berkata kepada istri "Ubi, jika popo harus memilih siapa yang harus lebih dikasihi antara Ubi dan Ibu, maka dukunglah popo untuk lebih mengasihi Ibu"

"Dalam tubuh popo terdapat darah dan daging yang tererat kuat dari air susu Ibu. Itu yang membuat popo bisa mencintaimu hingga sekarang. Sedangkan Ubi adalah tulang rusuk popo. Dalam tubuhmu berarti juga terdapat air susu Ibu popo. Maka sayang, dukunglah popo untuk mencintai Ibu lebih daripadamu"  Jelas saya kepada istri.

"Popo, jika memang Ubi adalah tercipta dari tulang rusuk yang benar berasal dari air susu Ibu. Maka Ubipun akan mencintai Ibu popo, sebagaimana Ubi mencintai Ibu sendiri. Jadi popo juga harus mendukung Ubi untuk mengutamakan Ibu yah ?" santun istri saya bertutur ajar kehidupan.

Aduhai para istri, pun kita para suami, sajikanlah bahagia untuk Ibumu. Jangan hanya karena telah menikah maka membuat kita lupa akan kebahagiaannya. Jika istri ataupun suami adalah tulang rusukmu, maka karena air susu Ibu pulalah tulang rusuk tersebut hadir dan mencintaimu.

Mari bahagiakan Ibu....

- aeplopyu Bu [I Love U Ibu] - 

Tidak ada komentar: