Suara ayam memiliki tipe yang berbeda, ada kalanya ayam sakit flu, meriang, sesak nafas, bahkan ketika kakinya terjepit pun ayam akan mengeluarkan suara yang berbeda. Bukan hanya harus mengenali suara, seorang peternak ayam juga harus berjibaku dengan kotoran ayam yang notabene jauh lebih memuakkan daripada kototran hewan ternak lainnya. Please, jangan sepelekan bhakti hidup para peternak ayam demi kemaslahatan menyiapkan ayam untuk dimakan.
Mengetahui hal tersebut, saya kok berasa ditampar. Seringkali beberapa dari kita ketika berbelanja ayam di pasar kok masih sempat-sempatnya menawar dengan keterlaluan bahkan bila tidak dikasih sama si penjual, keluarlah cibiran-cibiran yang merusak tubuh dan harga diri.
Selain itu, tidak dapat dipungkiri masih saja ada yang menyia-nyiakan daging ayam yang tersaji di meja makan. Padahal bukan hanya cinta istri yang terdapat dalam memasak sajian daging ayam, tapi ada pula bhakti hidup mereka yang mendedikasikan diri menyiapkan ayam sehat untuk dikonsumsi. Sebuah hal kompleks yang mungkin kita sendiri tidak akan bisa melakukan dengan harga ayam yang seringkali masih ditawar plus cibiran.
So, mari bersyukur dengan kemudahan yang masih kita rasakan. Menghargai bhakti hidup orang lain, dengan mulai belajar pantas menghargai ayam.
-aeplopyu {I Love U]-
-----------------------------------------
Ingin berbincang dan bersama-sama Guyu? Cukup klik kitik si Burung Biru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar